Senin, 26 Maret 2012

Catatan Kecil Untuk Sang Pemimpin

Pemimpin yang ideal, yakni pemimpin itu haruslah seseorang yang sudah mencapai tahap aktualisasi diri. Mencapai aktualisasi diri berarti pemimpin ini sudah terpenuhi kebutuhan-kebutuhan lainnya yang lebih rendah. Pemimpin yang sudah terpenuhi deficiency needs-nya seharusnya tidak lagi tertidur kala rapat berlangsung.
Bukan berarti pemimpin yang telah beraktualisasi diri adalah pemimpin yang kaya secara materi. Terpenuhinya deficiency needs adalah relatif dan subjektif sifatnya, dalam arti tidak harus terpenuhi 100 persen dan kadar pemenuhannya akan berbeda pada tiap individu. Namun setidaknya orang itu harus merasa telah terpenuhi kebutuhan dasarnya. Oleh sebab itu, saya kira orang yang tidak mudah puas dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya tidak mungkin maju menuju aktualisasi diri, dan seyogianya ia belum pantas menjadi pemimpin.
Karakteristik pribadi yang telah mencapai aktualisasi diri. Pertama adalah berfokus pada masalah (problem-centering). Seorang pemimpin yang telah mencapai aktualisasi diri akan peduli terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi di sekitar mereka. Tidak hanya peduli, mereka juga akan tergerak untuk menyelesaikannya dengan cara-cara yang efektif. Dalam menghadapi persoalan, mereka mampu berpikir strategik namun tetap berlandaskan pada etika.
Hal ini disebabkan mereka memiliki karakter kedua, yakni akurat dalam mempersepsikan realitas. Misalnya mereka mampu membedakan persoalan-persoalan besar dan kecil yang harus diselesaikan. Dengan perkataan lain, mereka mampu menentukan prioritas. Persepsi yang akurat ini juga termasuk dalam menilai orang lain. Mereka dapat melihat pribadi seperti apa yang dapat ikut membangun negeri dan sebaliknya yang justru merugikan .
 Kemampuan mereka untuk berfokus pada masalah dan keakuratan mereka dalam memandang realitas didukung oleh karakteristik ketiga, yaitu kreatif. Mereka mampu berpikir fleksibel untuk menemukan beragam solusi pemecahan masalah. Daya kreativitas mereka memungkinkan dimilikinya karakteristik keempat, yakni menjadi pribadi yang otonom. Mereka memiliki pendapat sendiri yang dapat dipertanggungjawabkan. Mereka dapat patuh pada peraturan, namun bilamana perlu, mereka juga dapat mendobrak tatanan nilai yang sudah ada. Mereka mampu melakukan perubahan sosial bilamana itu membawa kebaikan.
 Otonomi yang mereka miliki bukan berarti memaksakan pendapat. Karena mereka memiliki karakter kelima, yakni pribadi demokratis yang menghargai pendapat orang lain. Sebagai pribadi demokratis, mereka bersedia dikritik, dan bahkan mau rendah hati belajar dari orang lain. Mereka juga tidak peduli dengan perbedaan superficialseperti suku , warna kulit, usia, dan jenis kelamin. Oleh sebab itu, mereka memiliki karakter keenam, yakni menjalin hubungan yang menyenangkan dengan orang lain. Dan karena kebutuhannya akan cinta dan penerimaan orang lain sudah terpenuhi, mereka tidak lagi mencari penerimaan itu. Pribadi seperti ini menurut saya, akan dapat mengembangkan hubungan yang tulus yang dilandasi kasih, bukan dilandasi kepentingan-kepentingan tertentu. Mereka juga mampu memberikan cinta kepada sesama, termasuk dalam membantu orang lain untuk bertumbuh menjadi lebih baik.
Selain karakter-karakter itu, mereka memiliki nilai-nilai sebagaiBeing (B)-values. Beberapa di antaranya adalah kesempurnaan, holistik, kebenaran, dan kebaikan. Kesempurnaan dalam arti mereka bekerja sebaik mungkin bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan dasar, namun karena terpanggil untuk menikmati pekerjaannya. Mereka tidak melihat masalah hanya dari satu sudut pandang namun mampu melihat secara holistik untuk menemukan solusi yang bijaksana. Mereka mampu mengenali kebenaran dan berani mengungkapkannya. Mereka berani bicara manakala melihat hal-hal yang tidak benar, terutama yang melanggar kepentingan orang banyak karena kebaikan menjadi salah satu nilai yang mereka agungkan.
Seorang Pemimpin mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapkan kepadanya. Perumpamaan dan metafora yang diucapkan untuk menjawab pertanyaan yang menjebak menunjukkan kreativitasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar